Categories
bisnis pendidikan

Pendidikan Terdesentralisasi

Bahasa kerennya decentralized education.

Salah satu contoh bisnis swakarya adalah bisnis pendidikan atau bisnis info. Misalnya Anda membuat situs yang mengajarkan Vue.js kepada orang-orang. Bisnis pendidikan itu (tergantung bagaimana bentuk pendidikannya) bisa mendapatkan insentif pajak dari pemerintah.

Ada beberapa contoh bisnis pendidikan.

Bisnis Konten

Anda menjual konten premium dalam bentuk video atau buku-el (e-book). Misalnya: Pyimagesearch, Vue School.

Strategi bisnis ini sederhana: menulis blog, menulis buletin (newsletter), membuat produk premium (buku-el / video), membuat produk berbayar langganan untuk mengakses fitur premium (Jupyter Notebook / video). Jangan lupa sering-sering promosi konten di media sosial seperti Twitter atau Facebook.

Kalau Anda mau ambil jalan ini, Anda mesti mengincar pasar global. Pasar Indonesia (sepertinya) belum siap.

Live Coding

Kalau Anda ingin memberikan nilai lebih, jangan cuma menjual konten. Tapi Anda membuat orang-orang bisa langsung belajar pemrograman di aplikasi web Anda. Mirip Codecademy. Tapi ini susah sekali.

Sekolah Vokasi

Nama lainnya bootcamp. Contoh: Hacktiv8, Binar Academy, Purwadhika, Dicoding, Algoritma.

Sekolah vokasi juga menawarkan pelatihan ke perusahaan (corporate training). Jika Anda ingin bergerak di bidang ini, Anda harus memiliki relasi yang baik dengan perusahaan-perusahaan (untuk menyalurkan lulusan Anda). Selain itu Anda juga harus memiliki teknik penjualan yang sangat baik jika Anda ingin menawarkan pelatihan ke perusahaan. Sekolah vokasi itu B2C (tapi bisa juga B2B). Pelatihan ke perusahaan itu jelas-jelas B2B.

B2C = Business to Consumers

B2B = Business to Business

Singkatan dari B2B dan B2C

Untuk membangun bisnis sekolah vokasi / bootcamp, Anda harus memikirkan solusi finansial bagi murid-murid Anda. Pasti banyak yang tidak sanggup bayar puluhan juta Rupiah dengan tunai. Belasan juta Rupiah saja masih bikin orang ragu-ragu. Apakah solusinya berupa pinjaman pendidikan, ISA (Income Sharing Agreement), NFT (Non-Fungible Token)? Nanti akan saya bahas di artikel mendatang.

Kalau Anda nasionalis dan idealis, mungkin ini adalah jalan bagi Anda untuk berbakti kepada tanah air. Indonesia bakal kekurangan bakat digital sebesar 9 juta orang.

Spesialisasi

Nah, di artikel ini saya mengajak Anda untuk menjadi pengusaha bisnis pendidikan swakarya. Tapi bagaimana bersaing dengan sekolah vokasi yang sudah mendapatkan pendanaan puluhan milyar Rupiah? Caranya adalah spesialisasi.

Ketimbang mengajarkan full-stack programming, Anda bisa fokus ke algoritma saja, atau CSS saja, atau back-end programming saja, atau basis data saja. Bangun reputasi Anda di atas pilihan Anda baik dengan kontribusi ke proyek open source, atau menulis blog yang berkualitas.

Setelah itu Anda bisa menjual konten dalam bahasa Inggris ke pasar global. Anda juga bisa memberikan pendidikan langsung (live mentorship) lewat Zoom atau Google Meet kepada saudara-saudari Anda di tanah air. Jadi jual konten (dalam bahasa Inggris) dan kasih pengajaran langsung (dalam bahasa Indonesia) adalah kombo yang efektif.

Anda mungkin ragu dengan strategi spesialisasi ini. Apakah dapat mendatangkan uang yang cukup banyak? Jangan salah! Ada orang yang berhasil mendapatkan setengah juta USD dari membuat kursus CSS saja.

Desentralisasi

Spesialisasi ini cocok dengan aspek desentralisasi. Ketimbang mendirikan sekolah vokasi besar dengan pendanaan ratusan milyar Rupiah yang saya namakan sebagai RumahArjunaSkyKok, mending saya mengajak Anda bergotong royong dengan sistem desentralisasi.

Misalnya saya mengajak 5 orang, yaitu Budi, Susi, Joko, Dono, Ayu. Budi membangun bisnis pengajaran algoritma (linked list, dynamic programming, dll). Susi mendirikan bisnis pengajaran NLP (Natural Language Processing, bukan Neuro-Linguistic Programming). Joko mengajar CSS. Dono memutuskan untuk terjun di bidang Laravel. Ayu fokus di basis data (PotgreSQL, MySQL).

Masing-masing bisnis ini berada di payung yang berbeda. Bisnis pengajaran algoritma oleh Budi namanya BudiMengajarAlgoritma. Bisnis pengajaran Laravel dari Dono namanya LaravelKeren.

Nah, bisnis pendidikan ini bisa dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Tidak butuh dana besar. Yang penting mereka gigih membuat konten dan memasarkan bisnis mereka di media sosial. Untuk menjangkau perusahaan-perusahaan, mungkin mereka bisa membuat perusahaan patungan sebagai perusahaan cangkang untuk menjual jasa pelatihan ke perusahaan. Mereka bisa berbagi tenaga penjual dalam menjual jasa pendidikan mereka ke klien perusahaan.

Sertifikat

Mereka bisa mengeluarkan sertifikat sendiri. Tapi bisa juga orang lain yang mengambil bisnis sertifikat ini. Ambil contoh di atas. Ayu mengajar basis data dan SQL. Tapi sertifikat kompetensi SQL bisa dikeluarkan oleh pihak lain, misalnya Ringo. Hal ini mirip dengan uji coba IELTS di mana pembelajarannya terpisah dengan ujiannya. Anda bayar untuk ujiannya.

Kalau Anda sudah mendapatkan sertifikat kompetensi basis data dan SQL dari Ringo, itu tandanya Anda memiliki memiliki kemampuan di basis data dan SQL. Ringo itu mengadakan ujian yang benar-benar jujur. Anda tidak bisa menyuap dia atau berlaku curang. Masalahnya ujiannya seperti apa, itu tidaklah relevan dengan artikel ini. Bisa saja Ringo menggunakan ProctorU, atau mengadakan ujian di lapangan, atau memberi ujian lewat Zoom. Jika lulusan sertifikat SQL dari Ringo terbukti tidak becus, nanti reputasi Ringo bakal hancur. Makanya kadang-kadang mereka yang mengeluarkan sertifikat mesti dipisahkan dari mereka yang mengajar materi tersebut.

Nah, sertifikat ini bisa ditaruh di situs dan diakses dengan API atau perambah. Misalnya: saya sudah lulus kursus Self-Driving Car Engineer Nanodegree dan Robotics Software Engineer Nanodegree dari Udacity.

Sertifikat Nanodegree SDC dan robotik

Sertifikatnya bisa diakses di https://graduation.udacity.com/confirm/DZLSTGVG dan https://graduation.udacity.com/confirm/SKJZCLSS.

Sertifikat juga bisa ditaruh di blockchain dan ditandatangani dengan kunci digital dari pihak yang mengeluarkan sertifikat itu.

Dengan begini saya bisa membuat keperluan kompetensi apa yang saya cari dari seseorang dan orang itu bisa memberikan bukti kompetensinya. Saya tinggal akses dari blockchain atau situs.

Misalnya saya mencari pemrogram back-end untuk aplikasi web saya, SwanLove. Ini adalah keahlian yang saya cari:

  1. Algoritma dan struktur data
  2. Basis data
  3. Ansible
  4. Google Cloud Platform
  5. Python
  6. Django

Nah, orang yang ingin bekerja di tempat saya bisa mengambil kursus algoritma dan struktur data dari Budi. Bisa juga orang itu belajar sendiri dari internet atau buku. Dia bisa ambil ujian algoritma dari Budi atau tempat lain. Dia ambil kursus Python dari Susanti. Dia ikut ujian Django dari Sakura.

Setelah dia merasa kompetensinya cukup, dia bisa kirim lamaran kerja kepada saya. Saya melihat dia memiliki sertifikat di Django, basis data, algoritma dan struktur data, Python. Saya bisa cek sertifikatnya dari blockchain dan mengecek apakah pemilik sertifikat ini benar-benar orang yang mengirim lamaran kerja ini dari tandatangan digital yang dia kirim. Atau saya bisa cek dari situs dan memastikan namanya sama (dan beberapa info pendukungnya cocok).

Orang ini masih belum terampil di bidang Ansible dan Google Cloud Platform. Tidak apa-apa. Dari 6 keahlian yang saya minta, orang ini sudah membuktikan dia memiliki 4 keahlian yang saya cari. Not bad.

Jadi ketimbang Anda mendirikan sekolah vokasi besar yang mengajarkan algoritma dan struktur data, basis data, Ansible, Google Cloud Platform, Python, Django, Anda memutuskan untuk fokus di satu bidang. Strategi ini tidak membutuhkan dana besar. Lebih mudah untuk membangun reputasi di satu bidang.

Kursus Pendidikan Pemrograman Terdesentralisasi

Kita bisa berkoordinasi di forum Pembangun! Anda juga bisa membangun reputasi di forum Pembangun. Jangan khawatir! Anda tetap mempertahankan jenama (brand) Anda. Anda tetap mempertahankan daftar murid-murid Anda.

Selamat Hari Pendidikan Nasional (2 Mei 2021)!